berita


Try Out CPNS Berakhir Kisruh

BabatNews-
LAMONGAN-Ketika pelaksanaan try out CPNS 2008 yang diselenggarakan lembaga Wirakaryasa Indonesia di gedung olah raga (GOR) Lamongan kemarin (29/6) kemarin berlangsung kisruh. Sekitar 800 peserta memprotes pelaksanaan tidak profesional. Bahkan, kebanyakan merasa tertipu karena pelaksanaan tidak sesuai yang dijanjikan. Buntutnya, sebagian peserta menuntut pengembalian uang pendaftaran.

Tanda-tanda ketidakberesan try out sebenarnya sudah terbaca sejak pagi. Yaitu, diawali dengan masih dibukanya pendaftaran peserta di lokasi pelaksanaan. Akibatnya, peserta yang beberapa hari sudah mendaftar terpaksa tidak kebagian soal dan lembar kerja jawaban karena kehabisan.

Panitia juga sudah memperbanyak dengan soal try out dengan foto kopi. Tapi, sebagian peserta yang juga tidak mendapatkan tempat duduk dan terpaksa berada di luar itu tetap tidak terima. ''Apa-apaan ini. Kita hanya diberi foto kopi tapi tetap tidak dapat duduk. Lalu, kalau kita mengerjakan soal apakah akan berkualitas. Kami minta uang kembali, Boleh dipotong Rp 5 ribu sebagai ganti pembelian soal ini,'' kata Arman, salah seorang peserta.

Panitia tidak bisa berkelit lagi ketika dikerubuti puluhan peserta di luar gedung. Terpaksa panitia merogoh koceknya mengembalikan uang pendaftaran sesuai permintaan peserta tadi. Sementara peserta yang di dalam masih terlihat tekun mengerjakan soal try out. Peserta sebetulnya membludak. Selain dari Lamongan sendiri, peserta banyak dari Bojonegoro dan Tuban bahkan Blora.

Permasalahan di luar gedung ternyata merembet. Usai pengerjaan soal-soal, peserta ternyata juga mulai protes. Alasannya, karena setelah pengerjaan soal tidak ada pembahasan layaknya pelaksanaan try out pada umumnya. Perserta sendiri juga tidak mendapat kepastian hasil dari try out itu. ''Kalau soal hasil kami yang akan menentukannya dengan rangking,'' jawab Agus Dien, seorang panitia.

Suasana kian memanas setelah panitia juga mengumumkan menjual compact disk (CD) yang berisi cara-cara menerobos tes CPNS seharga Rp 40 ribu dan kartu SMS seharga Rp 20 ribu. Tapi, peserta tidak mau membeli. Sebaliknya malah merebut CD dari panitia hingga mengakibatkan meja panitia rusak.

Juka untuk kartu SMS, ternyata setelah dihubungkan dengan operator, nomor yang tecantun dikartu ternyata terblokir. Untuk kasus kartu SMS ini panitia ngalahi mencatat nomor masing-masing peserta yang membeli dengan janji nanti akan didaftarkan ke operator.

Puncak kekisruhan try out kemarin ketika peserta tetap ngotot meminta pengembalian uang pendaftaran. Tapi, tidak semua. Sebagian peserta yang mungkin sudah merasa frustasi dan kepanasan di dalam GOR juga sudah banyak yang pulang. Akhirnya panitia mengalah mengembalikan uang pendaftaran sebesar Rp 40 ribu.

''Kami mohon maaf. Ini semua karena kesalahan teknik. Tujuan kami mulia, ingin membantu para peminat CPNS,'' kata Agus Dien di depan peserta dan sejumlah wartawan.

Tapi, permasalahan yang harus ditanggung panitia tidak hanya sampai di situ. Mereka kemarin juga dibawa ke Mapolres Lamongan untuk dimintai keterangan. Salah satu alasannya, mereka menyelenggarakan kegiatan dengan mengumpulkan massa tanpa ada surat ijin atau pemberitahuan kepada polisi. Hingga berita ini ditulis yang bersangkutan masih di mapolres.(JP/idi)