berita


Disdikda Dipusingkan, Data UNPK Paket B

BabatNews
BOJONEGORO - Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Kabupaten Bojonegoro dipusingkan dengan nominasi peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B. Sebab, terdapat perbedaan data nominasi antara di Dinas P dan K Provinsi Jatim dan Disdikda setempat.

Nandar, Kasi Pendidikan Setara Subdin Dikmas, Disdikda Bojonegoro mengatakan, selisih jumlah siswa SLTP tak lulus unas, yang masuk nominasi UNPK paket B mencapai 96 siswa. ''Selisih itu terjadi karena perbedaan acuan data yang digunakan untuk nominasi,'' ujar dia kepada Radar Bojonegoro kemarin (28/6).

Data Disdikda Bojonegoro menyebutkan, jumlah siswa yang tidak lulus unas tahun ini sebanyak 387 siswa. Yakni, 258 siswa SMP dan 129 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri/swasta. Sedangkan data yang diterima dari Dinas P dan K Jatim menyebutkan, siswa SLTP yang masuk nominasi UNPK Paket B sebanyak 481 siswa.

Diperkirakannya, Dinas P dan K Jatim mengacu data siswa kelas IX SLTP tahun ini. Padahal, tidak semua siswa tersebut mengikuti unas. Penyebabnya, ada siswa yang pindah sekolah dan sebagian lainnya drop out (DO). ''Lha, data yang kami gunakan untuk nominasi adalah jumlah siswa yang mengikuti unas,'' jelasnya.

Kendati demikian, Nandar menyatakan pihaknya berusaha menemukan siswa yang tidak mengikuti unas, namun masuk dalam nominasi Dinas P dan K Jatim. ''Untuk menemukan mereka pun tak mudah. Sebab, data nominasi dari Provinsi hanya tidak menyebut alamat dan asal siswa tersebut,'' tuturnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau para kepala sekolah yang merasa ada siswanya yang tak ikut unas untuk melihat data nominasi di Subdin Dikmas, Disdikda Bojonegoro. Tujuannya, memastikan apa siswa tersebut masuk dalam nominasi Dinas P dan K Jatim.

Sementara itu, selain peserta dari alih jalur (SLTP yang tak ;lulus unas), UNPK Paket B pada 1 hingga 3 Juli nanti juga diikuti 1.343 peserta dari jalur reguler. Yang pelaksanaannya tersebar di 20 Kecamatan di Bojonegoro. ''Untuk tempat pelaksanaan UNPK peserta alih jalur masih kami diskusikan,'' ujarnya. (dim)