Babat News

Hari ini : Rabu, 03 Juli 2008

Jalan Pucuk-Sekaran Banyak Makan Korban
Jalan yang menghubungkan Pucuk - Sekarang kembali memakan banyak korban. Jalan yang dalam masa pembangunan jalan tersebut dibiarkan terbengkalai. Tumpukan pedel yang dibiarkan begitu saja tanpa ada tindak lanjut mengakibatkan banyak kecelakaan. Apalagi musim kemarau seperti ini, padel yang halus mudah sekali berterbangan dan mengakibatkan debu. "Pandangan hanya sampai 5 meter, dan pernafasan saya sesak. Apalagi baju ini untuk sampai kumal, bagaimana pemda ini?" Sungut Suroso Guru di Sekaran. Tidak hanya itu, banyak korban yang jatuh dikarenakan jalan yang berdebu dan mempengaruhi jarak pandang mereka. "Mohon instansi terkait untuk memperhatikan masalah ini...!" Pinta beberapa warga yang kami temui.

Belum ada kiriman artikel
Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
tentang potensi daerah anda
kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

BERITA TERKINI

Soto Lamongan Mulai Di Patenkan
Pemkab Lamongan tidak ingin kecolongan produk unggulannya. Terutama produk kerajinan yang selama ini sudah menjadi tumpuan kehidupan masyarakat. Tegasnya, produk atau kerajinan yang sudah menjadi home industri. Contohnya wingko Babat, batik Sendang, tenun ikat Parengan dan sebagainya. Untuk memproteksi produk tersebut, kini pemkab melalui dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi sedang mengajukan sejumlah produk unggulan untuk mendapatkan hak paten atau hak kekayaan intelektual (HAKI) serta hak merk. Di antaranya tenun ikat Parengan, tas eceng gondok, beras, konveksi, wingko Babat, krupuk kedelai diajukan untuk mendapatkan hak merk. Lainnya, seperti wingko Babat, tas tempurung kelapa, tikar lipat, sepatu border dan tas eceng gondok diajukan untuk mendapatkan HAKI. ''Kalau ada yang diajukan dobel, itu memang diajukan keduanya,'' kata Kepala Diperidakop Lamongan Mursyid kemarin (22/6). Upaya ini dilakukan, lanjut Mursyid, semata-mata untuk melindungi perajin asli Lamongan. Karena, pengalaman pahit pernah dialami pengrajin Lamongan, produknya dipatenkan orang lain. Akibatnya, merk produk yang sebenarnya menjadi haknya sejak awal akhirnya diakui orang lain. Belum lagi, pengusaha asal Lamongan itu digugat oleh pengusaha lain yang mendaftarkan hak paten tersebut. ''Itu menimpa perajin asal Sekaran. Dia sebelumnya bekerjasama dengan pengusaha Semarang. Ternyata oleh pengusaha itu produk Lamongan diklaim. Selanjutnya, merk asal digugat sehingga mengakibatkan kebangkrutan. Tapi, pengusaha ini sekarang mulai bangikit lagi dengan merk lain,'' imbuhnya. Mursyid juga menambahkan, tujuan pemkab mendaftarkan sejumlah produk unggulan itu agar perajin atau pengusaha Lamongan percaya diri. Selain itu mendorong perajin untuk berlatih mengelola manejemen perusahaan pribadi secara mandiri. ''Karena inilah kelemahan perajin kita selama ini. Tidak berani mandiri dan berkomunikasi dengan pemerintah, akhirnya bersandar dengan perusahaan lain,'' tandasnya. Pengajuan hak paten dan merk ini semuanya dibiayai APBD. Sebenarnya masih ada ratusan perajin, tapi tidak semua perajin itu akan diajukan. ''Bisa saja bertahap. Tapi, bagiu pengusaha yang sudah besar lebih baik kalau mereka mendaftarkan sendiri. Untuk pengajuan kita, sekarang ini masih diproses di propinsi,'' tuturnya.

Babat News

Di Jual Tanah Strategis ..[info Klik Gambar]

Hari ini : Rabu, 03 Juli 2008

Headline Sport

Potensi Daerah

Berita Olah Raga

IKLAN MASYARAKAT

Profil Selebriti Daerah

BERITA TERKINI

Berita Hangat :

Potret Daerah Sukses

Bagaimana menurut anda tentang situs ini..?