situs ini bertujuan menjalin silaturahmi dan memberikan info.... Situs ini berdiri diatas semua golongan..

Situs Ini Media Info Masyarakat Babat, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Jombang


Photobucket


Indeks Berita Hari Ini : 03 Juli 2008

Sekitar 11 Desa Minta Jatah Air Bersih
Ada ribuan warga di 11 desa di tiga kecamatan, yakni Kalitidu, Purwosari, dan Ngasem mulai kesulitan memperoleh air bersih.

Perbaikan Traffic Light Tak Kunjung Selesai
Traffic light atau lampu lalu lintas (lalin) di timur Alun-Alun Lamongan yang tak kunjung selesai dalam masa perbaikan memicu kesemrawutan arus lalin di simpang jalan Basuki Rahmat-Lamongrejo..

info

Kasus Narkoba Naik, BNK Bojonegoro Waspada
Terhitung hingga Juni tahun ini, tercatat enam kasus narkoba berhasil diungkap petugas kepolisian di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Jumlah ini cenderung meningkat dibanding semester pertama tahun lalu dengan empat kasus.

Disdikda dipusingkan Data Peserta UNPK Paket B
Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Kabupaten Bojonegoro dipusingkan dengan nominasi peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B. Sebab, terdapat perbedaan data nominasi antara di Dinas P dan K Provinsi Jatim dan Disdikda setempat.

Wingko Babat Bukanlah Asli Semarang
Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya.

Gaji ke-13 PNS dan Guru Depag Di Sunat
Gaji ke 13 pegawai di lingkungan Depatemen Agama (Depag) Lamongan disunat. Tanpa pemberitahuan apalagi persetujuan serta alasan yang jelas.

Penganiaya Kades DiBee Akhirnya Ditangkap
Tentunya kita masih ingat, Kepala Desa (Kades) Dibee, Kecamatan Kalitengah yang dikepruk botol bir di sebuah warung Terminal Baru Lamongan? Kemarin (28/6) siang, satu di antara sejumlah tersangka pelaku berhasil dibekuk anggota Unit I Reskrim Polres Lamongan.

Dana Rp. 4,187 Miliar Untuk Pendidikan
Pendidikan mendapat perhatian. Apalagi pendidikan usia dini (pra sekolah) di Lamongan mendapat alokasi dana cukup besar dari APBD pada tahun ini, yakni mencapai Rp 4,187 miliar. Alokasi dana tersebut untuk pendidikan anak usia dini (PAUD)/play group dan taman kanak-kanak (TK)/raudlatul Athfal (RA).


Try Out CPNS Berakhir Kisruh
Wah..wah...Pelaksanaan try out CPNS 2008 yang diselenggarakan lembaga Wirakaryasa Indonesia di gedung olah raga (GOR) Lamongan kemarin (29/6) kemarin berlangsung kisruh. Sekitar 800 peserta memprotes pelaksanaan tidak profesional.

tanah dijual
------------------------------------------------------------------

Berita Nasional

  • Ratusan Ribu Pengusaha Angkutan Kemungkinan Gulung Tikar

  • Studio Rekaman Kelas Dunia Dengan Alat Kanibal-an

  • Pemerintah Jamin HAKI Produk Anak Bangsa

    [+/-] Selengkapnya...

  • [+/-] Selengkapnya...

    Dana Rp.4,187 Miliar Untuk Pendidikan

    Babat News -

    Dunia pendidikan harus diperhatikan terutama pendidikan usia dini (pra sekolah) di Lamongan mendapat alokasi dana cukup besar dari APBD pada tahun ini, yakni mencapai Rp 4,187 miliar. Alokasi dana tersebut untuk pendidikan anak usia dini (PAUD)/play group dan taman kanak-kanak (TK)/raudlatul Athfal (RA).

    ''Jumlah PAUD di Lamongan merupakan yang terbanyak di Indonesia,'' kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Aris Wibawa kepada Radar Bojonegoro, kemarin.

    Menurut dia, alokasi dana tersebut antara lain untuk pengadaan alat peraga bagi PAUD sebesar Rp 286 juta. Alat tersebut dibagikan untuk 286 lembaga PAUD yang tersebar di seluruh Lamongan. ''Sebanyak 286 lembaga PAUD tersebut juga mendapat bantuan pemeliharaan gedung sebesar Rp 858 juta dan masing-masing mendapat Rp 3 juta,'' ungkapnya.

    Selanjutnya untuk lembaga TK, ungkapnya, dialokasikan dana Rp 1,24 miliar untuk pemeliharaan gedung bagi 248 lembaga TK di seluruh Lamongan, masing-masing mendapat Rp 5 juta. Dan untuk RA dialokasikan Rp 195 juta untuk 39 lembaga RA masing-amsing juga mendapat Rp 5 juta. ''Bagi guru PAUD dan TK/RA juga terdapat alokasi anggaran pelatihan sebesar Rp 55 juta, masing-masing Rp 25 juta untuk guru PAUD dan Rp 30 juta untuk guru TK/RA,'' ungkapnya.

    Sedangkan untuk penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tersebut, ungkapnya, juga dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,553 miliar. Antara lain untuk transport guru PAUD, transport guru TK/RA, transport monitoring PLS, dan operasional himpaudi (himpunan pendidikan anak usia dini). ''Pendidikan anak usia dini dinilai penting, untuk persiapan menghadapi usia sekolah, sehingga diharapkan bisa dihasilkan SDM Lamongan yang berkualitas,'' terangnya. (JP/feb)

    [+/-] Selengkapnya...



    Penganiaya Kades Itu Akhirnya Di tangkap

    Babat News-
    Lamongan - Tentunya kita masih ingat, Kepala Desa (Kades) Dibee, Kecamatan Kalitengah yang dikepruk botol bir di sebuah warung Terminal Baru Lamongan? Kemarin (28/6) siang, satu di antara sejumlah tersangka pelaku berhasil dibekuk anggota Unit I Reskrim Polres Lamongan.Adalah, Agus Subiantoro, 35, warga Lingkungan Bandaran, Kelurahan Sukorejo.

    Tersangka berambut gondrong ini ditangkap di dekat lokasi Pasar Ikan Lamongan. Dia dibekuk setelah tiga bulan setelah kejadian menghilang. ''Pengakuannya, ternyata selama ini dia bersembunyi di Kediri. Setelah kejadian malam itu dia mengaku langsung melarikan ke Kediri di rumah saudaranya,'' ujar Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Agus I Supriyanto kemarin.

    Tersangka Agus Subiantoro ini, lanjut Agus, bukan satu-satunya tersangka. Masih ada beberapa orang lagi dan kini juga sedang buron. Tapi, dengan ditangkapnya tersangka yang menurut catatan kepolisian sudah pernah dihukum dua kali ini setidaknya dapat mengungkap pelaku lain termasuk latar belakang kasusnya. ''Jadi, kapanpun kasus itu terjadi kita tetap memiliki data dan akan memburunya,'' imbuhnya.

    Seperti pernah diberitakan, Kades Dibee Partin sekitar Maret lalu menjadi korban penganiyaan sejumlah lelaki mabuk di terminal Baru Lamongan. Kades Partin dikepruk botol miras hingga berdarah-darah, setelah itu pelaku melarikan diri.

    Pada kasus berbeda, Unit I Reskrim Polres Lamongan kemarin juga menangkap pelaku kasus penganiayaan. Yaitu, Siswanto, 32, asal Desa Plumpang, Kecamatan Sukodadi, pelaku pembacokan Suwarko, 45, juga warga setempat. Suwarko juga tidak sendirian. Saat melakukan perbuatannya dia diduga bersama dua temannya lagi. Saat beraksi, semua tersangka mengenakan topeng ala ninja.

    ''Kejadiannya sudah dua bulan lalu. Tersangka kita tangkap di rumahnya. Selama ini dia selalu bersembunyi hingga keluar kota. Kita belum tahu apa latar belakang penganiayaan saat itu, tersangka kini masih diperiksa,'' kata Kasatreskrim Agus. (idi)

    [+/-] Selengkapnya...

    Gaji ke-13 PNS dan Guru Depag Disunnat


    Babat News -
    LAMONGAN-Gaji ke 13 pegawai di lingkungan Depatemen Agama (Depag) Lamongan disunat. Tanpa pemberitahuan apalagi persetujuan serta alasan yang jelas. sebelumnya, pembagian gaji kepada seluruh pegawai di lingkungan depag yang berkantor di Jalan Veteran itu langsung dipotong. Besarnya bervariasi sesuai golongan.

    Beberapa pegawai depag baik dari karyawan yang bertugas di lingkungan kantor urusan agama (KUA) maupun guru ketika dikonfirmasi wartawan koran ini menginformasikan, untuk pegawai golongan II gaji mereka dipotong sebesar Rp 25 ribu. Untuk golongan III Rp 50 ribu dan golongan IV sebesar Rp 75 ribu.

    ''Kita terima gaji ke 13 sudah dalam potongan itu. Kita tidak tahu alasannya untuk apa. Tapi, suara di kantor katanya untuk biaya ngurus pencairan gaji tersebut,'' kata salah seorang guru depag yang tidak mau namanya dikorankan.

    Tidak hanya itu. Pemotongan uang keejahteraan pegawai yang dilakukan lembaga depag ternyata juga diberlakukan untuk uang lauk pauk. Potongannya dipukul rata sebesar Rp 10 ribu per bulan berlaku bagi seluruh PNS dan guru di lingkungan depag. Uang lauk pauk itu diberikan per dua bulan sekali.

    Uang lauk pauk di lingkungan Depag untuk masing-msaing PNS mendapatkan jatah Rp 15 ribu per hari. Tapi, setiap bulan yang diterima tidak pasti. Sebab, per bulan bisa saja terhitung 20 hari atau kurang tapi juga bisa lebih. Hanya, pada saat pengambilan di bagian keuangan yang tugasnya di bawah kewenangan kasubag keuangan ini, penerimaan uang lauk pauk itu secara otomatis dipotong Rp 10 ribu.

    ''Penerimaannya tanpa struk gaji. Hanya ada keterangan kalau uang lauk pauk yang diterima langsung berbunyi jumlah terakhir,'' kata seorang PNS yang bertugas di salah satu kecamatan.

    Sebenarnya pemotongan ini sudah lama dikeluhkan pegawai Depag. Tapi, selama ini pegawai di lingkungan depag takut menanyakan. Alasannya, mereka takut dimutasi ke bagian yang mereka rasakan tidak enak. Contohnya, pegawai KUA di kecamatan selatan karena mempertanyakan persoalan itu, tidak lama kemudian dipindah ke wilayah utara. ''Pemindahan itu membabi buta, tidak peduli pegawai bersangkutan sudah berkeluarga di lokasi awal. Padahal gaji pegawai bersangkutan tidak banyak dan BBM sekarang juga naik,'' imbuh karyawan depag sendiri.

    Kepala Kantor Depag Lamongan M. Asyhuri hingga kemarin sore tidak bisa dikonfirmasi. Telepon selulairnya yang bernomor 0812311XXXX ketika dihubungi selalu mail box. Demikian juga nomor telepon di rumah dinas di Jalan Veteran Nomor 10, ada nada sambung tapi tidak ada yang mengangkat.(JP/idi)

    [+/-] Selengkapnya...



    Wingko Babat Bukan dari Semarang

    Babat News -

    BABAT- Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Wingko sangatlah terkenal di pantai utara pulau Jawa. Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Di pulau Jawa, Wingko juga sering menjadi oleh-oleh untuk keluarga, yang menjadikan kue ini terkenal.

    Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini.

    Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Ini adalah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini.

    Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini.

    Saat ini wingko adalah makanam yang terkenal di Babat dan Semarang dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Banyak Wingko yang saat ini masih menggunakan nama Tionghoa

    [+/-] Selengkapnya...

    selamat datang di situs BABAT NEWS ..ajang silaturahmi dan informasi yang berdiri diatas semua golongan kami





    Dari Pameran dan Bursa Bunga di Lamongan
    Lamongan, Jum'at,13/06/08
    Omzet Penjualan Capai Rp 1 Miliar


    Babat News-
    Baru sekali dihelat. Ternyata, animo masyarakat terhadap pameran dan bursa di Lamongan cukup luar biasa. Terbukti, setiap hari pengunjung selalu membludak. Bahkan, peredaran uang mencapai sekitar Rp 1 miliar.

    Kemarin, merupakan batas terakhir dari waktu sepuluh hari pelaksanaan pameran dan bursa bunga Lamongan. Tapi, kegiatan yang baru kali pertama di helat di Kota Soto itu tetap sarat dengan kunjungan masyarakat. Terlihat, setiap stan bunga tampak pedagang sibuk melayani pengunjung. Entah mereka hanya sekadar lihat dan bertanya, tapi tidak sedikit pula yang membeli.

    ''Lebih baik media kering seperti ini. Kita ngalahi menyiram, nanti bunga akan segar kembali. Jangan sampai terlalu banyak disiram hingga basah. Bisa-bisa akarnya membusuk, bunga susah untuk ditolong lagi,'' tutur Bambang Obrik, pemilik stan Sedap Malam saat melayani pertanyan pengunjung.

    Hal itu dilakukan Obrik, sapaan akrabnya, dengan senang hati. Dia sama sekali tidak pernah merasa bosan, meskipun pengunjung tersebut hanya sekadar bertanya dan tidak membeli bunga yang dijajakannya. ''Siapa tahu kalau mereka sudah paham cara perawatannya lalu membeli. Namanya berjualan juga harus promosi,'' imbuhnya.

    Kenyataan seperti itu tidak hanya dilakukan Obrik. Tapi juga yang lain. Karena, ternyata memberikan penjelasan seperti itu merupakan bagian dari kesenangan. Yaitu, memberikan informasi agar orang bisa sama seperti para pedagang bunga tersebut, yang selain berbisnis ternyata sebelumnya juga penghobi bunga.

    Entah karena pelayanan ramah seperti itu atau memang pengunjung yang sebelumnya menyukai bunga sebelumnya, terbukti pameran dan bursa bunga di Lamongan ini banyak cukup medantangkan banyak rupiah. Menurut pengakuan beberapa pedagang, setiap harinya rata-rata mereka mampu mendapatkan uang sebanyak Rp 1,5 - Rp 2 juta. Sedang jumlah stan di pameran tersebut mencapai 40 stan.

    ''Sering kita mendapat Rp 2 juta per harinya. Tapi pernah juga hanya Rp 1 juta,'' tutur pedagang bunga yang juga menjual obat-obatan tanaman.

    Adapun transaksi sebesar itu tidak didapat dari penjualan jenis bunga yang beragam. Hanya, jenis bunga tertentu tetap mendapatkan porsi tertinggi. Di antaranya, jenis antherium, adenium, ephorbia dan aglonema lebih laris terjual. ''Kebanyakn orang yang sudah hobi bunga pasti membeli bunga yang awet hingga tahunan. Tapi, bagi yang sekadar suka bunga mereka membeli begitu saja ketika melihat bunga itu indah atau cantik,'' kata Syaeful, pedagang bunga kawakan di Lamongan.

    Tidak sekadar transaksi bunga saja yang didapat dari pameran dan bursa bunga. Hikmah lain, dari kegiatan itu akhirnya muncul paguyuban pedagang. Karena Syaeful dianggap sebagai 'mbahe' pedagang bunga, dalam rapat yang digelar di pendapa alun alun dia terpilih sebagai ketua paguyuban pedagang bunga Lamongan. ''Nama paguyuban itu Padang Bulan. Singkatan dari paguyuban pedagang bunga Lamongan. Program kerjanya menyusul setelah kegiatan ini,'' kata Syaeful. (JP/imam)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Try Out CPNS Berakhir Kisruh

    BabatNews-
    LAMONGAN-Ketika pelaksanaan try out CPNS 2008 yang diselenggarakan lembaga Wirakaryasa Indonesia di gedung olah raga (GOR) Lamongan kemarin (29/6) kemarin berlangsung kisruh. Sekitar 800 peserta memprotes pelaksanaan tidak profesional. Bahkan, kebanyakan merasa tertipu karena pelaksanaan tidak sesuai yang dijanjikan. Buntutnya, sebagian peserta menuntut pengembalian uang pendaftaran.

    Tanda-tanda ketidakberesan try out sebenarnya sudah terbaca sejak pagi. Yaitu, diawali dengan masih dibukanya pendaftaran peserta di lokasi pelaksanaan. Akibatnya, peserta yang beberapa hari sudah mendaftar terpaksa tidak kebagian soal dan lembar kerja jawaban karena kehabisan.

    Panitia juga sudah memperbanyak dengan soal try out dengan foto kopi. Tapi, sebagian peserta yang juga tidak mendapatkan tempat duduk dan terpaksa berada di luar itu tetap tidak terima. ''Apa-apaan ini. Kita hanya diberi foto kopi tapi tetap tidak dapat duduk. Lalu, kalau kita mengerjakan soal apakah akan berkualitas. Kami minta uang kembali, Boleh dipotong Rp 5 ribu sebagai ganti pembelian soal ini,'' kata Arman, salah seorang peserta.

    Panitia tidak bisa berkelit lagi ketika dikerubuti puluhan peserta di luar gedung. Terpaksa panitia merogoh koceknya mengembalikan uang pendaftaran sesuai permintaan peserta tadi. Sementara peserta yang di dalam masih terlihat tekun mengerjakan soal try out. Peserta sebetulnya membludak. Selain dari Lamongan sendiri, peserta banyak dari Bojonegoro dan Tuban bahkan Blora.

    Permasalahan di luar gedung ternyata merembet. Usai pengerjaan soal-soal, peserta ternyata juga mulai protes. Alasannya, karena setelah pengerjaan soal tidak ada pembahasan layaknya pelaksanaan try out pada umumnya. Perserta sendiri juga tidak mendapat kepastian hasil dari try out itu. ''Kalau soal hasil kami yang akan menentukannya dengan rangking,'' jawab Agus Dien, seorang panitia.

    Suasana kian memanas setelah panitia juga mengumumkan menjual compact disk (CD) yang berisi cara-cara menerobos tes CPNS seharga Rp 40 ribu dan kartu SMS seharga Rp 20 ribu. Tapi, peserta tidak mau membeli. Sebaliknya malah merebut CD dari panitia hingga mengakibatkan meja panitia rusak.

    Juka untuk kartu SMS, ternyata setelah dihubungkan dengan operator, nomor yang tecantun dikartu ternyata terblokir. Untuk kasus kartu SMS ini panitia ngalahi mencatat nomor masing-masing peserta yang membeli dengan janji nanti akan didaftarkan ke operator.

    Puncak kekisruhan try out kemarin ketika peserta tetap ngotot meminta pengembalian uang pendaftaran. Tapi, tidak semua. Sebagian peserta yang mungkin sudah merasa frustasi dan kepanasan di dalam GOR juga sudah banyak yang pulang. Akhirnya panitia mengalah mengembalikan uang pendaftaran sebesar Rp 40 ribu.

    ''Kami mohon maaf. Ini semua karena kesalahan teknik. Tujuan kami mulia, ingin membantu para peminat CPNS,'' kata Agus Dien di depan peserta dan sejumlah wartawan.

    Tapi, permasalahan yang harus ditanggung panitia tidak hanya sampai di situ. Mereka kemarin juga dibawa ke Mapolres Lamongan untuk dimintai keterangan. Salah satu alasannya, mereka menyelenggarakan kegiatan dengan mengumpulkan massa tanpa ada surat ijin atau pemberitahuan kepada polisi. Hingga berita ini ditulis yang bersangkutan masih di mapolres.(JP/idi)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Disdikda Dipusingkan, Data UNPK Paket B

    BabatNews
    BOJONEGORO - Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Kabupaten Bojonegoro dipusingkan dengan nominasi peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B. Sebab, terdapat perbedaan data nominasi antara di Dinas P dan K Provinsi Jatim dan Disdikda setempat.

    Nandar, Kasi Pendidikan Setara Subdin Dikmas, Disdikda Bojonegoro mengatakan, selisih jumlah siswa SLTP tak lulus unas, yang masuk nominasi UNPK paket B mencapai 96 siswa. ''Selisih itu terjadi karena perbedaan acuan data yang digunakan untuk nominasi,'' ujar dia kepada Radar Bojonegoro kemarin (28/6).

    Data Disdikda Bojonegoro menyebutkan, jumlah siswa yang tidak lulus unas tahun ini sebanyak 387 siswa. Yakni, 258 siswa SMP dan 129 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri/swasta. Sedangkan data yang diterima dari Dinas P dan K Jatim menyebutkan, siswa SLTP yang masuk nominasi UNPK Paket B sebanyak 481 siswa.

    Diperkirakannya, Dinas P dan K Jatim mengacu data siswa kelas IX SLTP tahun ini. Padahal, tidak semua siswa tersebut mengikuti unas. Penyebabnya, ada siswa yang pindah sekolah dan sebagian lainnya drop out (DO). ''Lha, data yang kami gunakan untuk nominasi adalah jumlah siswa yang mengikuti unas,'' jelasnya.

    Kendati demikian, Nandar menyatakan pihaknya berusaha menemukan siswa yang tidak mengikuti unas, namun masuk dalam nominasi Dinas P dan K Jatim. ''Untuk menemukan mereka pun tak mudah. Sebab, data nominasi dari Provinsi hanya tidak menyebut alamat dan asal siswa tersebut,'' tuturnya.

    Untuk itu, pihaknya mengimbau para kepala sekolah yang merasa ada siswanya yang tak ikut unas untuk melihat data nominasi di Subdin Dikmas, Disdikda Bojonegoro. Tujuannya, memastikan apa siswa tersebut masuk dalam nominasi Dinas P dan K Jatim.

    Sementara itu, selain peserta dari alih jalur (SLTP yang tak ;lulus unas), UNPK Paket B pada 1 hingga 3 Juli nanti juga diikuti 1.343 peserta dari jalur reguler. Yang pelaksanaannya tersebar di 20 Kecamatan di Bojonegoro. ''Untuk tempat pelaksanaan UNPK peserta alih jalur masih kami diskusikan,'' ujarnya. (dim)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    Kasus Narkoba Naik, BNK Bojonegoro Waspada

    BabatNews-
    BOJONEGORO - Terhitung hingga Juni tahun ini, tercatat enam kasus narkoba berhasil diungkap petugas kepolisian di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Jumlah ini cenderung meningkat dibanding semester pertama tahun lalu dengan empat kasus. "Angka itu harus sesegera mungkin ditekan,'' kata Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bojonegoro, Setyo Hartono kepada Radar Bojonegoro kemarin.

    Untuk itu, dia menyatakan bakal menggelar pertemuan dengan anggota BNK yang terdiri dari kejaksaan negeri (kejari) dan polres setempat. Sehingga, dapat diantisipasi guna mengurangi dan mencegah peredaran narkoba di Bumi Angling Dharma ini.

    Dia mengakui, kurangnya pemahaman masyarakat tentang jenis, ciri, dan bentuk narkoba menjadi salah satu penyebab mudahnya peredaran barang haram ini. Karena itu, BNK bakal menggiatkan sosialisasi tingkat dini. ''Sasaran sosialisasi ini adalah anak usia SD yang akan naik ke SMP,'' jelas wakil bupati Bojonegoro ini.

    Langkah lainnya, lanjut dia, adalah dengan memperbanyak alat peraga. Antara lain berupa bong (alat penghisap sabu-sabu), serta benda-benda lain yang bisa digunakan untuk mengonsumsi narkoba. Sebab, barang-barang itu mudah ditemukan dan dirakit oleh siapa pun. Namun, tak banyak orang yang tahu jika barang itu dilarang dan membahayakan jiwa mereka.

    ''Masyarakat juga harus tahu jenis-jenis narkoba. Hal ini untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya narkoba. Terutama bagi orang tua kepada anaknya,'' terangnya. (dim)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    PErbaikan Traffic Light Tak Kunjung Selesai

    Babat News -
    LAMONGAN - Traffic light atau lampu lalu lintas (lalin) di timur Alun-Alun Lamongan yang tak kunjung selesai dalam masa perbaikan memicu kesemrawutan arus lalin di simpang jalan Basuki Rahmat-Lamongrejo.

    Bahkan, tidak jarang kerap menjadi pemicu kecelakaan. Khusunya, saat arus lalin padat pada jam sibuk, pagi dan siang hari.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan, Soni Harsono melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Aris Wibawa menyatakan, belum tuntasnya perbaikan traffic light di tenggara alun-alun tersebut karena sedang diganti dengan sistem baru light emitting diode (LED) yang menggunakan penghitung waktu (count down). Sebelumnya, lampu lalin di simpang jalan tersebut menggunakan sistem manual (bohlam).

    Dikatakan mantan Camat Solokuro ini, sejumlah traffic light di Lamongan sudah usang. Rata-rata dipasang pada 1998. Karena itulah, sering mengalami kerusakan yang mengganggu pengguna jalan. Seharusnya, menurut Aris, lampu-lampu tersebut setiap lima tahun sekali diganti. Karena pendanaan tak memungkinkan mengganti seluruh traffic light, secara bertahap Dishub mengagendakan penggantian dengan sistem baru LED.

    Dia menambahkan, dari delapan lampu lalin tersebut, empat di antaranya telah terpasang dengan sistem LED. Empat unit lainnya, masih menggunakan jenis bohlam (manual).

    Aris lebih lanjut menyatakan, dengan terpasangnya lampu lalin sistem terbaru yang dianggarkan menelan dana sekitar Rp 199,4 juta tersebut, berarti tinggal tiga lampu lalin di Kota Lamongan yang masih memakai sistem manual. Yakni, lampu lalin di simpang jalan Sunan Drajat-Sumarga, simpang jalan Basuki Rahmat-Pahlawan, dan simpang jalan Basuki Rahmat-Andansari. (feb)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    Sekitar 11 Desa Minta Jatah Air Bersih


    Babat News -
    BOJONEGORO - Ada ribuan warga di 11 desa di tiga kecamatan, yakni Kalitidu, Purwosari, dan Ngasem mulai kesulitan memperoleh air bersih. Mereka, melalui pemerintah desanya masing-masing mengajukan permintaan air bersih ke Pemkab Bojonegoro.

    Menurut Kepala Bagian Urusan Sosial Badan KB dan Kessos Bojonegoro M. Masjkur, 11 desa itu adalah Kaliombo, Donan, Kuniran (Purwosari); Leran, Mayanggeneng, Katur, Sumengko, Beged (Kalitidu); dan Sendangharjo, Kolong, dan Butoh (Ngasem).

    "Di 11 desa itu masyarakat mulai kesulitan air bersih karena sumur-sumur warga sudah tidak mengeluarkan air," kata Masjkur kemarin. Memenuhi permintaan warga, lanjut dia,

    hari ini pihaknya bakal men-droping air bersih ke 11 desa tersebut dengan dua kendaraan tangki.

    Masjkur mengungkapkan, kekeringan tahun ini tergolong parah. Terbukti, Butoh, Kolong, dan Sendangharjo, yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak terjamah kesulitan air bersih, kini mulai terdampak. "Penyebabnya saya kurang tahu persis. Padahal ini baru awal musim kemarau," bebernya.

    Selain 11 desa tersebut, lanjut dia, berdasarkan laporan camat-camat, kekeringan juga mengancam 29 desa lain yang tersebar di 12 kecamatan. Beberapa desa yang diprediksi paling parah dilanda kesulitan air bersih itu di antaranya Sugihwaras, Wedoro, Nglayang, dan Kedungdowo (Sugihwaras). Juga, Geger, Dayukidul, Kedungdowo (Kedungadem); Jatimulyo, Gamongan, Kalisumber, dan Turi (Tambakrejo). Semua desa itu terletak di wilayah selatan Bojonegoro.

    Masjkur menambahkan, untuk mengatasi kesulitan air bersih tersebut Badan KB dan Kessos menyiapkan dua kendaraan tangki air dengan kapasitas masing-masing 5 ribu liter. Jika masih kurang, pihaknya akan meminjam truk tangki milik PDAM setempat dan pihak swasta.

    Pantauan Radar Bojonegoro, selain Sendangharjo, Kolong, dan Butoh, wilayah lain di Kecamatan Ngasem yang tergolong krisis air adalah Desa Bandungrejo. Untuk mendapatkan air bersih, beberapa warga desa ini harus berjalan kaki atau naik sepeda onthel dengan jarak sekitar 5 kilometer. (ade)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    PSK dan Germo Terjaring Razia

    Babat News -
    TUBAN - Sikat habis....Setelah dua hari kemarin menggerebek beberapa warnet di kota Tuban. Kini Jajaran Polres setempat kembali menggerebek warung remang-remang di jalan Raya Tuban-Semarang. Tepatnya di Desa Sugihwaras kecamatan jenu Tuban. Sekitar 25 anggota polisi diturunkan untuk penertiban para penjajah seks komersial di kota tuak tersebut. Operasi itu dilaksanakan kemarin (28/6) sekitar pukul 22.00 dan berhasil menangkap 16 PSK dan 2 mucikari.

    Delapan belas pelaku tersebut berasal dari berbagai kota, diantaranya Bojonegoro, Tulungagung, Lamongan, Tuban, Situbondo dan Gresik serta Jombang. Dari pengakuan salah satu pelaku saat diperiksa tim penyidik polres Tuban, ada yang mengaku baru satu minggu singgah ditempat tersebut. Ada juga yang sudah lama melakukan hal tersebut. Dengan alasan karena terhimpit keuangan.

    Dengan kasus tersebut dua pelaku mucikari dijerat pasal 296 KUHP tentaang dengan sengaja menjual perempauan untuk memeberikan kesempatan pada orang lain. Setelah berhasil menangkap para pelaku tersebut. Jajaran polres Tuban juga menggeledah tempat karaoke dikota setempat. dengan sasaran Narkoba, miras (minuman keras) dan barang-barang yang tidak dilarang oleh pemerintah. Dari tujuh tempat karaoke yang ada dibumi ronggolawe tersebut tidak ada satupun barang Narkotika maupaun sejenisnya.

    Kasatreskrim Polres Tuban AKP Efendi Lubis melalui Kanit Opsnal I Aipda Nurhadi mengatakan, operasi ini digelar utnk keamanan dan ketertiban masyarakat serta dalam rangka menjelang Pilgug Jatim tahun 2008. Hingga kemarin (29/6) para PSK dan mucikari masih dimperiksa di Mapolres setempat.

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Fosil Manusia Purba Bojonegoro Diteliti Pakar Asing

    Babat News -
    BOJONEGORO- Sekitar Juli mendatang, ilmuwan arkeologi dari Jerman dan Swiss direncanakan datang ke Bojonegoro. Mereka merencanakan untuk mencari fosil hewan dan manusia purba di Bojonegoro. ''Mereka sudah kontak saya dan Juli dipastikan akan ke Bojonegoro,''kata peneliti muda arkeologi Bojonegoro, Harry Guru kepada Radar Bojonegoro kemarin.

    Soal lokasi yang bakal digali oleh ilmuwan Jerman dan Swiss tersebut dirinya masih belum mengungkapnnya. ''Namun yang pasti, kami sudah menemukan lokasinya,''ujar pria yang masih lajang ini.

    Dia berharap penggalian hewan dan manusia purba di Bojonegoro dapat menjadikan bukti bahwa kawasan di Bojonegoro akan menjadi lahan pengetahuan bagi ilmuwan arkeologi. ''Selama ini yang menjadi pusat adalah Sangiran (Ngawi), padahal kita juga mempunyai potensi pengetahuan untuk hewan purba,''jelasnya.

    Selama ini, Harry tekun untuk mencari fosil hewan purba yang ada di Bojonegoro. Sejumlah kecamatan yang menjadi lokasi pencarian fosil hewan purba diantaranya di kecamatan Kalitidu, Ngasem, Tambakrejo, Sekar dan Kedungadem. ''Di Kedungadem sudah kita temukan fosil kerang purba, perkiraan kami di Kedungadem dulu pernah ada laut atau sungai purba,''ungkapnya.

    Karena itu, dia berharap dimasa mendatang Bojonegoro dapat menjadi lahan penelitian untuk hewan purba. ''Sehingga kita tahu sejarah Bojonegoro secara utuh,''tandas pria yang juga guru di salah satu SDN di Kalitidu ini. (nas)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Belum ada kiriman artikel
    Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
    tentang potensi daerah anda
    kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

    [+/-] Selengkapnya...

    berita




    Belum ada kiriman artikel
    Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
    tentang potensi daerah anda
    kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

    [+/-] Selengkapnya...

    berita




    Belum ada kiriman artikel
    Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
    tentang potensi daerah anda
    kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

    [+/-] Selengkapnya...

    berita




    Belum ada kiriman artikel
    Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
    tentang potensi daerah anda
    kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

    [+/-] Selengkapnya...

    berita




    Industri Olahan Kayu

    Hasil hutan berupa kayu jati dan kayu rimba serta limbah kayu gergajian, akar (tunggak bahasa jawa) merupakan komoditas yang dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai tinggi baik nilai manfaat maupun nilai seni. Komoditas ini telah dikembangkan oleh masyarakat Bojonegoro sebagai usaha industri rumah tangga dengan produk berupa meubel dan barang sovenir. Sentra industri kayu meubel yang telah berkembang antara lain Desa Batokan Kecamatan Kasiman dan sekitarnya merupakan sentra industri meubel dan ukir, desa geneng Kecamatan Margomulyo dan sekitarnya sebagai sentra industri meubel, soevenir dari limbah jati (akar/tunggak) dan desa Semlaran Malo sebagai sentra Industri pembuatan patung sapi dan jenis binatang lainnya.


    Lahan Pertanian

    Sektor pertanian merupakan penopang utama pertumbuhan daerah, hal ini dapat diamati dari sisi jumlah penduduk dengan jumlah 1.196.496 jiwa, sekitar 5% bergerak pada lapangan kerja dan usaha dibidang pertanian, dan dari sisi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 46,38% berdasarkan harga yang berlaku dan 44,44 % berdasarkan harga konstan, bila dibandingkan dengan sektor lain masih menduduki ranking teratas. Komoditas utama di bidang pertanian adalah untuk tanaman pangan meliputi tanaman padi dengan produksi rata-rata 600.000 ton GKP pertahun atau sekitar 300.000 ton beras pertahun, jagung dengan produksi rata-rata pertahun mencapai 90.000 ton pipilan kering, Kedelai dengan produksi pertahun mencapai 55.000 ton ketela basah, tanaman perkebunan meliputi komoditas Tembakau Virgina dengan produksi rata-rata pertahun 6.520 ton daun kering, tembakau jawa produksi 470 ton daun kering / pertahun, Tebu dengan produksi rata-rata pertahun 4.290 ton (Kristal Gula), dan untuk tanaman Hortikultural dengan produksi unggulan adalah buah blimbing dengan sentra di Kecamatan Padang, salak dengan sentra di desa wedi Kapas dan pisang raja dengan sentra di Kecamatan Ngasem dan Purwosari.


    Tambang Minyak Bumi

    Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam di Kabupaten Bojonegoro yang terdapat di wilayah kecamatan Ngasem (Desa Mojodelik, Brabohan, wonorejo) diperkirakan mencapai 126 juta barel. Eksplorasi yang telah dilakukan dengan 126 sumur yang meliputi 106 sumur produksi, 18 sumur injeksi air dan 2 sumur injeksi gas. Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam dikelola secara tradisional dan mekanis. Penambangan tradisional dikelola oleh masyarakat dengan peralatan sederharna untuk pengambilan minyak (sumur) dengan rata-rata kedalaman 500 meter dan denga sumur pompa tangan (penemuan baru) dengan kedalaman 28 meter, sedangkan sebagian lagi menggunakan tehnologi yang memanfaatkan mesin mobil sebagai penggerak. Jumlah penabang minyak tradisional sekitar 74 (sumur) unit yang berlokasi di wilayah kecamatan Kedawan meliputi desa wonocolo 44 sumur dengan kapasitas produksi 25.771 liter/hari, desa Hargomulyo 18 sumur dengan kapasitas produksi 12.771 liter/hari dan desa Beji 12 sumur dengan kapasitas produksi 8.249 liter/hari.

    Lokasi :
    Kec. Kedewan
    Jumlah sumur 416
    Sifat tradisional
    Pengelola KUD
    Bogosasono
    Pelaksana : Masyarakat

    Lokasi Minyak dan Gas Bumi :
    Kecamatan Ngasem Potensi Minyak +/- 600 Juta Barel
    Produksi : +/- 160.000 barel/hari
    Potensi gas bumi lebih besar sementara belum di kelola
    Pengelola : Exxon Mobile

    Lokasi :
    Kec. Kapas Sumur Sukowati
    Pengelola : Petrochina
    Produksi : 7.100 barrel perhari

    [+/-] Selengkapnya...

    berita




    Belum ada kiriman artikel
    Jika Anda ingin mengirimkankan artikel
    tentang potensi daerah anda
    kirim ke :redaksibabatnews@gmail.com

    [+/-] Selengkapnya...



    Kampung Wisata

    BabatNews - Semenjak “Kampung Wisata” milik Hester Basuki di Desa Cinangneng, Kecamatan Ciampea, dekat Bogor, populer sekarang makin banyak tempat yang menyediakan fasilitas bagi anak-anak kota mengenal kehidupan pedesaan. Beberapa di antaranya bahkan dikembangkan menjadi semacam outbound bagi anak-anak. Di Ciputat, misalnya, ada “Tanah Tingal” yang diwariskan oleh almarhum Marsekal TNI AU Budihardjo.

    Sekarang, tempat favorit saya untuk membawa cucu-cucu, sayangnya, terletak sangat jauh dari Jakarta. Jarak tempuh berkendara dari Jakarta sekitar empat jam. Letaknya di dekat Garut, sebelah Tenggara Bandung. Kebetulan, di sana ada dua tempat berdekatan yang cocok untuk membawa cucu-cucu berlibur.

    Yang pertama adalah “Mulih k’ Desa”. Ini adalah sebuah rumah makan gaya tradisional. Beberapa saung (gubug) didirikan di antara pematang sawah, sebagai tempat makan bagi para tamu.

    Dulu, tamu yang datang langsung disuguhi rangginang dan sukun goreng. Sekarang, suguhan berupa singkong goreng. Tehnya disajikan dalam sebuah ceret besar. Cangkir-cangkirnya terbuat dari kaleng (mug). Semuanya disajikan secara ndeso. Begitu juga piring-piringnya terbuat dari kaleng yang disebut ompreng, dengan lapisan enamel berwarna burik. Djadoel banget deh, pokoknya.

    Ada satu item dalam menu yang disebut Nagalengan. Ini dapat dipilih bila kita makan berempat, karena porsinya memang untuk empat orang. Penyajiannya mirip ibu-ibu petani ketika mengantar makanan kepada suami yang sedang bekerja di sawah. Nasi liwet di dalam kastrol (periuk dari aluminum). Lauk-pauknya dimasukkan ke dalam rantang. Isinya: goreng ayam, tumis labu siam, ikan asin peda, semur jengkol, goreng tahu dan tempe. Perlu diingat, “goreng” dalam bahasa Sunda berarti “jelek”. Karena itu disebut goreng ayam, bukan ayam goreng.

    Mungkin karena suasananya benar-benar otentik pedesaan dan sangat jarang dinikmati orang kota, maka semua makanan yang disajikan pun terasa ekstra nikmat.

    Di “Mulih k’ Desa”, ada hamparan sawah yang dapat dikunjungi para tamu. Ada juga sepasang kerbau yang dapat dipegang dan dielus oleh anak-anak. Bahkan boleh juga ditunggangi bila berani. Demonstrasi membajak sawah juga sering dilakukan bila cukup banyak pengunjung.

    Lapangannya yang cukup luas merupakan arena yang cocok bagi anak-anak melakukan permainan-permainan anak-anak desa. Misalnya, bermain egrang, perlombaan bakiak tandem, dan lain-lain.

    Sebetulnya, “Mulih k’ Desa” juga memiliki beberapa pondok yang dibangun di tengah sawah. Pondok-pondok itu dapat disewa sebagai tempat menginap. Tetapi, saya lebih suka menginap di tempat lain, tidak jauh dari sana.

    Tiga kilometer setelah ”Mulih k’ Desa” ada sebuah fasilitas penginapan unik yang sudah beberapa tahun sebelumnya dibuka. Namanya, “Kampung Sampireun”. Di resort and spa ini, bukan hanya anak-anak yang akan menikmati, melainkan juga mereka yang tergolong newly weds dan nearly deads.

    “Kampung Sampireun” adalah kumpulan sekitar 15 pondok (bungalows) yang dibangun dari bambu dan kayu, mengitari sebuah situ (danau kecil) yang panjangnya sekitar 120 meter. Mengelilingi danau dibangun jalan untuk menghubungkan pondok satu dengan lainnya. Tetapi, sebenarnya, jalan utama untuk menuju tempat-tempat itu justru melalui danau. Dari lobby, tamu diantar dengan rakit besar atau perahu untuk menuju pondok masing-masing.

    Setiap pondok memiliki perahu sendiri. Para tamu perlu belajar mengayuh perahu untuk menuju restoran, spa, atau lobby. Menyenangkan, ya? Saya bahkan menukar jatah olahraga saya dengan mengayuh sampan berputar-putar danau selama satu jam lebih.

    Pemandangannya sangat indah. Khususnya pada saat matahari menjelang terbenam. Begitu juga pada pagi hari ketika matahari terbit. Hangatnya sang surya perlahan-lahan menggantikan malam yang dingin di sekitar danau. Saat yang sungguh tepat untuk berolahraga mengayuh perahu keliling danau.

    Pada pukul setengah tujuh pagi, sebuah perahu dengan seorang pendayung dan seorang gadis pembuat surabi (serabi) berkeliling dari pondok ke pondok. Mereka menawarkan surabi sebagai hidangan pagi sebelum sarapan. Ada surabi kinca (dengan santan dan gula merah). Ada pula surabi oncom dengan sambal oncom yang lezat.

    Setiap malam, perahu yang sama juga berkeliling danau menawarkan sakoteng (wedang sekoteng). Di atas perahu juga ada dua orang pemain kecapi suling yang terus-menerus memainkan instrumen musik mereka. Irama kecapi suling – au naturel, tanpa pengeras suara – yang mendayu-dayu di malam hari sungguh membuat pengunjung dapat merasakan suasana pedesaan secara lekat.

    Ada satu hal yang saya rasa sedikit mengganggu di Kampung Sampireun. Yaitu, suara sepeda motor dengan knalpot terbuka masih mengganggu keheningan di tempat ini. Khususnya di malam hari. Kebisingan adalah pencemaran lingkungan yang jarang disadari orang.

    Ya, desa memang selalu menimbulkan kerinduan tersendiri. Sebuah “kemewahan” yang tiada tara. Khususnya ketika usia kita semakin beranjak senja.(kmps-Bondan Winarno)

    [+/-] Selengkapnya...




    Pasar Tradisional bangkit

    BabatNews -
    Bagi orang Jawa, kata-kata “Pasar Kumandang” itu pastilah akan langsung mengingatkan kita pada pemeo “pasar sing ilang kumandange” – pasar yang kehilangan gaungnya.

    Fenomena itulah yang sedang terjadi di negeri kita yang tercinta ini. Pasar tradisional semakin tergilas oleh kehadiran supermarkets dan shopping malls yang merupakan simbol-simbol kemajuan dan peradaban. Berbagai rekayasa “kebakaran” telah menghancurkan pasar tradisional. Dan sebagai gantinya, muncullah mall baru – seolah-olah kita selalu kekurangan tempat belanja.

    Sebetulnya, pasar yang hilang itu memang tidak pernah tergantikan. Mall yang hadir adalah sebuah fenomena baru, bukan pengganti pasar. Kenapa? Karena kita semua tahu bahwa pasar tradisional adalah pusat budaya dan aktivitas sosial masyarakat kita sejak dulu. Ruh itulah yang hilang dan tak akan pernah tergantikan oleh kelahiran mall baru.

    Festival Seni “Pasar Kumandang” di Solo itu merupakan sebuah penjelajahan ke lima pasar tradisional yang masih hidup di Solo, yaitu: Pasar Gede, Pasar Kembang, Pasar Triwindu, Pasar Nusukan, dan Pasar Legi. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Pusaka Solo yang didukung oleh berbagai lembaga swadaya masyarakat. Penjelajahan dilakukan dengan naik andong – kereta kuda khas Solo – yang beriringan menuju ke pasar-pasar tujuan.

    Di depan Pasar Gede, sebuah panggung dipenuhi sesajen berupa tumpeng dan berbagai jajan pasar. Grebeg lesung Loroblonyo dari Karanganyar sejak pagi sudah menghibur pengunjung dengan atraksinya. Nyeni, ndesani, tetapi cukup otentik untuk mewakili salah satu tampilan seni rakyat yang semakin termarjinalkan. Belasan anak-anak kecil yang lucu-lucu juga menampilkan tari-tarian Jawa klasik. Mbah Prapto (Soeprapto Soerjosoedarmo) dari Padepokan Lemah Putih menyambut saya dengan “seragam”-nya yang nyentrik.

    Pasar Gede adalah salah satu pasar tradisional di Indonesia yang secara arsitektur masih sama dengan desain aslinya, dan hingga kini menjalankan fungsinya secara terus-menerus sebagai pasar. Seperti juga pasar-pasar utama di kota-kota lain, Pasar Gede Solo berada tepat di tengah kota. Karena itu, Pasar Gede juga menghadapi ancaman bahaya yang sama dengan pasar-pasar tradisional lain yang menempati lahan realestat prima. Diratatanahkan, di-ruilslag, dan berubah wajah menjadi mall modern.

    Untungnya, Walikota Solo Ir. H. Joko Widodo, memahami makna sejarah dan nilai budaya pasar-pasar tradisional di wilayahnya. Ia bahkan berada di ujung tombak pelestarian dan revitalisasi pasar-pasar tradisional.

    Pasar Gede Harjanagara ini selesai dibangun pada tahun 1930, karya arsitek Herman Thomas Karsten. Setelah membangun Pasar Gede, Karsten juga mendesain dan membangun Pasar Johar di Semarang – dimulai tahun 1933 dan rampung pada tahun 1939. Karsten membeli biro arsitek milik Henri Maclaine Pont – juga seorang arsitek tersohor – yang harus kembali ke tanah airnya karena alasan kesehatan. Karsten adalah adik kelas Maclaine Pont di Sekolah Tinggi Teknik di Delft.

    Bagi pengamat arsitektur Indonesia, Karsten adalah seorang yang istimewa. Ia bukan jenis orang yang sibuk di belakang meja gambar, tetapi selalu sibuk mengamati objek garapannya sebelum mulai mendesain. Siapa arsitek yang tekun memerhatikan ulah lalat? Karsten menyimpulkan bahwa lalat tidak mampu terbang tinggi. Dengan kesimpulan itu, ia mendesain pasar bertingkat dua. Los daging dan ikan – yang biasanya menjadi sasaran lalat – ditempatkan di lantai dua agar bebas dari serbuan lalat. Karsten juga membuat lantai pasar lebih tinggi dari jalan agar kuli panggul dapat menurunkan dan mengangkat barang-barang berat secara ergonomik.

    Bila Pasar Gede di Solo mendapat dukungan penuh dari walikotanya, Pasar Johar di Semarang justru masih belum terbebas dari ancaman kepunahan. Padahal, Pasar Johar yang dibangun setelah Pasar Gede memiliki keunggulan arsitektur lebih banyak – antara lain: bentuk kolom cendawan segi delapan yang unik dengan teknologi struktur beton bertulang yang mampu menahan bentangan maksimal, lubang-lubang atap yang berpengaruh terhadap ventilasi silang, serta pencahayaan alami yang memberi kesan artistik dan unik.

    Sebagai pecinta pasar tradisional, Pasar Gede Harjanagara adalah salah satu favorit saya. Di belakang pasar ada Timlo Sastro yang enak dan sangat populer. Saya sangat suka makan di sana sambil mendengarkan grup pemusik keroncong. Tetapi, sayangnya, di dekat situ ada tempat sampah dengan ribuan lalat.

    Di pintu depan pasar, ada seorang penjual gempol plered yang punya banyak pelanggan. Gempol plered sendiri sebenarnya sudah mulai langka dan tidak banyak lagi dapat dijumpai. Padahal, minuman yang dapat disajikan hangat maupun pakai es ini sangat khas dan unik. Tidak jauh dari situ, ada penjual berbagai lauk-pauk yang dapat dibawa pulang. Beberapa makanan langka yang dijual misalnya adalah: cabuk (pepes dari wijen), gembrot sembukan (pepes dari daun sembukan), dan lain-lain.

    Di dalam pasar, ada pula penjual dawet telasih yang sangat terkenal. Dawetnya berwarna putih, dibuat dari tepung beras. Santan encernya dicampur telasih yang membuatnya semakin khusus. Cabuk rambak yang khas Solo pun dapat dijumpai di dalam pasar ini.

    Saya sempat mengatakan kepada Pak Walikota Joko Widodo agar tidak sekadar melestarikan Pasar Gede, tetapi juga membuatnya sebagai atraksi pariwisata utama di Solo. Saya contohkan Pike Place Market di Elliott Bay, Seattle. Pike Market lebih tua daripada Pasar Gede maupun Pasar Johar karena selesai dibangun pada tahun 1907. Sekarang, setiap wisatawan ke Seattle tidak akan merasa lengkap berkunjung ke kota sleepless ini tanpa singgah ke Pike Market. Bahkan, warga kota pun tidak pernah bosan untuk berbelanja di Pike Market – khususnya pada akhir pekan.

    Saya juga bercerita tentang Pasar Petaksembilan di kawasan Glodok, Jakarta, yang mempunyai keunikan dan dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata. Komunitas Jalansutra, misalnya, sudah menganggap Pasar Petaksembilan sebagai official meeting place.

    “Apa resepnya untuk membuat Pasar Gede jadi tujuan wisatawan?” tanya Pak Walikota.

    “Kita belajar saja dari pengalaman Pike Market dan Pasar Petaksembilan,” jawab saya. “Di Pike Market, berbagai jenis ikan paling segar dan bermutu paling baik, dijajakan dengan cara-cara yang lucu dan heboh, sehingga menarik perhatian wisatawan. Di Pike Market juga dijajakan berbagai dagangan unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Hal yang sama juga ditemui di Pasar Petaksembilan. Saya selalu membeli telur asin dan bebek asin di sana, karena di sanalah yang terbaik. Juga banyak jajanan dan makanan yang tidak dapat dijumpai di tempat lain.”

    Pak Walikota mengangguk-angguk. Tampaknya ia mengerti.
    “Pasar Gede harus dibuat lebih bersih lagi, dengan fasilitas toilet yang juga bersih. Dawet telasih dan gempol plered yang terbaik harus ada di Pasar Gede. Makanan-makanan langka – seperti cabuk rambak, cabuk, gembrot, brambang asem, dan lain-lain – harus tersedia di Pasar Gede. Pastilah wisatawan akan datang. Untuk rakyat Solo sendiri, hadirkan sayur-mayur terbaik, daging dan ikan paling segar, pastilah mereka akan senang berbelanja di sini juga. Tidak perlu semuanya digarap, Pak. Fokus saja ke satu pasar dulu, sampai benar-benar sukses,” kata saya.

    Ya, semoga Pasar Gede akan tetap lestari, dan menjadi tujuan wisata utama Kota Solo. Begitu juga Pasar Johar di Semarang, dan pasar-pasar tradisional di berbagai kota Indonesia lainnya.

    Bangkitlah bangsaku! Bangkitlah pasarku! Semoga pasar tradisional kembali berkumandang – menjadi pusat budaya, sosial, dan ekonomi rakyat.(kmps-Bondan Winarno)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Pemerintah Jamin HAKI Karya Anak Bangsa

    BabatNews -
    DEPOK, SABTU - Pemerintah menjamin Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari setiap pemenang Kontes Robot Indonesia/Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI/KRCI) 2008.

    Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan bahwa pihaknya memiliki program khusus bagi para penemu atau peneliti yang memiliki karya-karya intelektual untuk membantu mengurus HAKI mereka.

    Menurut Ketua Panitia KRI/KRCI 2008 Bambang Sugiarto dari Universitas Indonesia (UI), secara teknis HAKI yang diperoleh oleh pemenang kontes ini akan diurus oleh Diknas bersama perguruan tinggi bersangkutan, seperti kontes-kontes sebelumnya. "Setiap robot, mulai dari ide, softdrawing hingga mekanismenya itu berhak didapat (HAKI-nya) oleh mahasiswa tersebut," ujar Bambang Sugiarto di Depok, Sabtu (14/6).

    Sementara itu, Mendiknas mengatakan, tiap tahun Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) memasang target pencapaian HAKI sejak kabinet SBY dimulai. Hingga tahun lalu, HAKI yang sudah dicapai sebanyak 30 buah. "Ini HAKI yang bisa diraih oleh perguruan tinggi di Indonesia, misalnya penelitian dosen, pengabdian kepada masyarakat, dan dari kontes-kontes semacam ini," ujarnya.

    Mendiknas menambahkan bahwa dirinya pun tidak segan-segan memberikan beasiswa kepada juara-juara nasional, bahkan memberikan rekomendasi kepada Presiden untuk menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Wirakarya bagi pemenang kontes internasional.

    Mengenai pencapaian HAKI, Dirjen Dikti Fasli Jalal menegaskan bahwa pihaknya menargetkan 50 buah HAKI hingga akhir pemerintahan SBY. "Saat ini yang terbanyak (karya) dari riset perguruan tinggi diikuti oleh (karya dari) kerja sama dengan industri, dan yang terakhir (karya) dari riset mahasiswa," tambah Fasli.(kmps)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Studio Rekaman Kelas Dunia Ada di Malang


    Babat News -

    Nggak perlu jauh -jauh rekaman ke luar negeri. Manfaatkan kehandalan rekaman negeri sendiri di Kota Batu ada studio rekaman berkelas dunia. salah satunya studio yang hadir di kota dingin, namanya: Studio Sentosa. Studio yang berada di kompleks Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) Kota Batu itu, dirancang oleh arsitek dari Eropa, seperti Norwegia, Inggris, dan Jerman. Kini usianya 30 tahun.

    -----------

    Juddi Wahyu, 48, teknisi Studio Sentosa terlihat sibuk, Sabtu, (14/6) lalu. Setiap hari pria berpostur tinggi kurus itu berkutat membenahi peralatan rekaman studio yang sudah berumur puluhan tahun itu.

    Ada mixer merek Raindirk Limited Downham Market Nortock England, pita roll merek MCI England, tape 16 track. Ada juga salon merek Roger JBL, buatan Inggris, serta salon merek Rhodes buatan Jepang. Beberapa tape dan tv kuno merek Sony terlihat berjejer rapi di atas buffet terbuka. Tampak pula tape roll merek Revox.

    Sebagian merek-merek produk elektronik tersebut memang sudah tidak popular di pasaran. Tapi di studio dua lantai itu, beberapa komponen pelengkap peralatan rekam masih berfungsi baik.

    Tentunya ini tak lepas dari sentuhan tangan Wahyu. Meski cukup rumit, laki-aki yang telah mengabdi sebagai teknisi studio sejak tahun 1990-an itu tetap telaten merawat peralatan itu. Jadi sudah hampir 18 tahun dia mengabdi.

    Wahyu harus melakukan itu karena banyak komponen yang tidak tersedia lagi di Indonesia. Kalau toh ada, tentu komponennya langka dan harganya mahal.

    Atas keadaan itu, dia harus melakukan kanibalisasi terhadap komponen dari peralatan yang lain.

    Wahyu harus mengambil komponen serupa dari peralatan satu untuk digunakan pada alat yang lebih baik. Sebab, jika tidak demikian, alat tersebut tidak bisa digunakan.

    Atas keputusan kanibalisasi itu, kini banyak sekali peralatan rusak yang menumpuk di studio.

    "Memang ini tugas saya. Saya berusaha sebisa mungkin memanfaatkan peralatan yang ada," ujar pria berkulit sawo matang ini.

    Meski begitu, kualitas suara dari alat-alat tersebut masih sangat bagus. Jika untuk rekaman hasilnya sangat jernih. Malahan dia menjamin tidak kalah dengan hasil rekaman digital yang saat ini marak.

    Persoalan yang paling berat dia hadapai adalah sulitnya mendapatkan komponen yang orisinal. Sebab, mencarinya saja harus ke Amerika atau Eropa. Selain itu harganya juga sangat mahal. "Dulu head tipe perekam itu harganya Rp 16 juta," ujar jebolan Teknik Elektro Widyagama Malang.

    Wahyu memang dituntut kreatif untuk merawat peralatan agar studio terus bisa difungsikan. Meski tugasnya tak ringan, Wahyu tak hanya dituntut merawat peralatan. Tapi juga harus bisa merawat gedung studio yang dibangun sejak 1978 itu. Untuk soal merawat studio, Wahyu tak sendiri. Ada Martha Djarra, 40. Tugas Martha menyangkut administrasi studio.

    Keduanya harus berkolaborasi. Sebab, studio yang diarsitekturi oleh tim dari Eropa itu, desainnya sangat rapi dan artistik. Bahkan, khusus peredam suaranya, didesain khusus oleh ahli akustik dan ahli bangunan gedung studio.

    Itu bisa dilihat dari struktur bangunan studio. Untuk mengedapkan suara, temboknya tak hanya dilapisi karpet. Tetapi juga didesain dengan ketebalan khusus.

    Tebal temboknya empat kali tebal batu bata. Lalu, di tengah-tengahnya masih diberi jarak satu bata lagi. Batas tersebut untuk meletakkan pengedap suara dari bahan khusus.

    "Saya sendiri kurang paham bahan peredam antartembok itu," ungkap Wahyu.

    Dengan desain itu, tebal tembok hampir empat kali tebal tembok rumah pada umumnya.

    Khusus kaca pembatas antara studio dengan ruang control, terdapat empat lapis kaca. Kaca itu dipasang denga jarak setebal tembok rangkap dua plus pengedap tersebut. Dengan model ini, hasilnya sangat bagus. Tidak ada sekecil pun suara dari luar yang masuk ke studio.

    "Misalnya di luar ada heli turun di halaman, di dalam studio tidak terdengar," terang Wahyu.

    Sesuai dengan data administrasi, Studio Sentosa, tercatat satu-satunya studio yang memiliki peralatan kelas dunia terbaik di Indonesia.

    Sebab, waktu itu, peralatan studio rekaman di RRI saja, tidak sebanding dengan peralatan di Studio Sentosa.

    Karena dianggap paling bagus pada dekade 80-90-an, nama Studio Sentoso terkenal sampai di kalangan musisi Jakarta. Beberapa artis Jakarta pun sempat rekaman di Studi Sentosa. Sebut saja Mekli Guslaw, Ade Manahutu, Yonas Soisa, Tri Utami, dan Grace Simon. Juga kelompok musik Nat dari Surabaya.

    Hanya saja, studio itu dibangun oleh yayasan, fungsinya tidak untuk komersial. Studio tersebut didedikasikan untuk pelayanan umat. Misalnya untuk merekam lagu-lagu rohani atau syiar agama.

    Dengan kondisi itulah, pengelola studio tidak bisa men- up grade peralatan yang teknologinya terus berkembang. Jika dulu disebut studio terbaik dan terlengkap, kini tidak lagi. Sebab, peralatan Studio Sentosa justru kalah dengan yang peralatan modern yang baru. (JP*/ing)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Ratusan Rbu Pengusaha Angkutan Kemungkinan Gulung Tikar

    BabatNews-
    JAKARTA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pemerintah segera melakukan penyelamatan kepada para pengusaha angkutan darat. Pasalnya hingga saat ini posisi mereka tengah di ujung tanduk akibat kenaikan harga BBM dan pungli di jalanan.

    Ketua Umum Organda Murphy Hutagalung mengatakan, setengah dari 1,5 juta pengusaha angkutan sudah mulai merugi dan menghadapi kebangkrutan. "Sudah mencapai 50 persen pengusaha yang hampir kolaps," kata Murphy seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (16/6).

    Akibat kenaikan harga BBM, Organda terpaksa menaikkan tarif 20 persen. Dengan kenaikan tersebut, kerugian mulai terasa dengan berkurangnya jumlah penumpang yang cukup signifikan. Menurutnya, load factor angkutan yang tadinya 75 persen sekarang menurun tajam hingga 35 hingga 50 persen saja. "Penumpang terus berkurang karena mereka menganggap angkutan saat ini menjadi alat transportasi yang mahal," Murphy menjelaskan.

    Belum lagi semakin banyaknya pungutan liar di jalanan. Murphy memperkirakan, pungli baik dari preman maupun aparat di jalan tahun ini mencapai Rp 20 triliun. "Naik Rp 2 triliun dari tahun sebelumnya karena jumlah oknum yang mengutip semakin banyak," tandasnya.

    Menurutnya, seorang sopir angkutan dalam setiap trayeknya minimal memberikan uang tiga kali. Sehingga, yang seharusnya untung malah merugi. Selain itu, peraturan daerah (perda) turut memperburuk situasi. "Memang ribuan perda sudah dicabut, tapi pada kenyataannya retribusi dari perda itu masih tetap diberlakukan, jadi sama saja perda itu masih berlaku," kata Murphy.

    Kondisi tersebut membuat usaha transportasi darat semakin merana, apalagi harga BBM yang naik menyebabkan harga suku cadang kendaraan juga semakin melangit. Sejak kenaikan harga BBM tersebut, kata Murphy, rata-rata kerugian angkutan darat mulai terasa 5 hingga 10 persen. "Harus ada tindakan penyelamatan, misalnya dengan penertiban pungli atau subsidi terhadap pemakaian BBM untuk angkutan darat," ujarnya. Sementara itu, ribuan perda sudah dicabut, tapi pada kenyataannya retribusi dari perda itu masih tetap diberlakukan, jadi sama saja perda itu masih berlaku," kata Murphy.

    Kondisi tersebut membuat usaha transportasi darat semakin merana apalagi harga BBM yang naik menyebabkan harga suku cadang kendaraan juga semakin melangit. (PersdaNetwork/ Hendra Gunawan)

    [+/-] Selengkapnya...





    Ingin Lihat Lebih Jelas... Klik gambar..!!






    [+/-] Selengkapnya...

    berita


    Persela Berburu Pemain

    Babat News - lamongan
    Beberapa waktu lalu persela melepas striker asal Argentina Luciano Ulier, Persela Lamongan kini intensif berburu pemain asing. Dua striker pun masuk daftar bidikan pengurus tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut.

    Kedua striker itu, Batoum Roger, mantan striker Persikabo Bogor dan Persija Jakarta, serta Peter Ogum Igbagri asal Nigeria. Kemarin, Peter sudah menampakkan diri dalam latihan di Stadion Surajaya kemarin sore. Latihan itu disaksikan Ketua Umum Persela Masfuk. Bahkan, dalam kesempatan itu Masfuk meminta pemain keling tersebut langsung masuk lapangan, meski baru tiba di Kota Soto ini.

    Berdasarkan biodata yang masuk ke pengurus Persela, Peter berusia 23 tahun, memiliki tinggi badan 182 sentimeter dan berat 75 kilogram. Klub terakhir yang dia perkuat adalah Akwa United FC, anggota Liga Utama Nigeria. Selama musim kompetisi 2006-2007, dia mengaku mengoleksi 15 gol. ''Saya belum bisa menilai kemampuannya karena dia baru saja datang,'' kata pelatih Persela M Basri kepada Radar Bojonegoro kemarin.

    Menurut dia, Peter akan diberi waktu seminggu untuk bisa diseleksi kemampuannya. ''Bisa jadi dia akan diajak ikut ke Jakarta untuk pertandingan uji coba sambil diseleksi kemampuannya,'' ujar dia.

    Sementara untuk Batoum Roger, lanjut pelatih asal Makasar itu, baru datang ke Lamongan pagi ini. ''Sebenarnya dia akan datang hari ini (kemarin, Red). Karena pesawatnya dari Jakarta ada kendala, sehingga diundur sampai besok (pagi ini, Red),'' katanya.

    Basri menjelaskan, Batoum kepada pihak Persela mengaku hanya butuh waktu dua sampai tiga hari untuk bisa menunjukkan kemampuannya. ''Dia mengatakan seperti itu, tetapi saya akan lihat dulu. Meski dia dinilai sebagai pemain bagus tetapi saya tetap ingin melihat kemampuannya yang sesungguhnya terlebih dahulu,'' jelasnya.

    Sementara itu, dalam latihan kemarin, Masfuk kembali ''mengultimatum'' Marcio dkk agar benar-benar serius mengangkat Persela di pentas superliga. ''Saya ingatkan lagi, Anda merupakan pemain terbaik karena menjadi pemain superliga. Sehingga kalian harus serius dan selalu menjaga kekompakan tim untuk mengangkat Persela,'' katanya. (JP-feb)

    [+/-] Selengkapnya...



    Tim Indonesia Akan Tampil Maksimal

    BabatNews-Bojonegoro

    Pelatih tim nasional Indonesia Benny Dollo berjanji anak asuhnya tidak akan mengulangi permainan buruk yang ditampilkan saat ditahan imbang Malaysia 1-1 pada pekan lalu.

    "Akan ada beberapa perubahan yang saya lakukan saat menghadapi Vietnam nanti. Kemungkinan besar pola 4-4-2 akan dipakai untuk menggantikan pola 4-3-3 yang diterapkan sebelumnya," ujar pelatih yang akrab dipanggil Bendol ini dalam jumpa pers di Surabaya, Selasa (10/6). Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam dalam partai persahabatan di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Rabu (11/6).

    Perubahan pola permainan itu tidak lepas dari absennya pemain sayap Elie Aiboy yang kembali ke Malaysia membela klubnya Selangor FC. "Tanpa Elie Aiboy, kekuatan kami memang sedikit berkurang, karena pola 4-3-3 kurang pas dimainkan," tambahnya.

    Selain Elie Aiboy, Bendol juga dipusingkan dengan kurang fitnya sejumlah pemain pilarnya, seperti Firman Utina yang mengalami cedera engkel ringan dan kiper Dian Agus Prasetyo yang memar di bagian lututnya. "Tapi itu bukan alasan untuk tidak bisa bermain maksimal. Anak-anak sudah bertekad untuk tampil lebih baik dan memenangkan pertandingan," ujar Bendol.

    Kapten Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman mengakui kalau permainan tim saat menghadapi Malaysia tidak memuaskan dan mengecewakan publik bola tanah air. "Tapi saya dan teman-teman tidak larut hasil laga tersebut. Secara psikologis, semua pemain siap menampilkan permainan terbaik saat menghadapi Vietnam dan ingin menang," tambah pemain Persija Jakarta ini.(ANT/ROY)

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    Persebo Berlatih Serius Seminggu Pasca Liga Jatim

    BabatNews-Bojonegoro
    Di stadion Letjen H.Soedirman Bojonegoro terlihat begitu semarak, ketika diadakan latihan personel Persebo. Disamping itu, latihan sore itu disertai dengan adanya rencana dihadirkannya pemain seleksi. Salah satu pemain tersebut berasal dari luar negeri, Harvey Kiyeck asal Afrika yang menempati posisi gelandang serang.

    Pemain yang bertinggi badan 175 cm terakhir kali bermain di Liga India. Disamping pemain Afrika ada juga pemain local yang sedang mengadu nasib. Pemain yang khabarnya pernah memperkuat Persita Tangerang dan PSKP adalah Karim yang menempati posisi Wing back kiri.

    [+/-] Selengkapnya...

    berita



    Persela Unjuk Kebolehan Pemainnya

    babatMyLove-
    LAMONGAN - Uji coba Persela Lamongan melawan Persiwa Wamena nanti sore di Stadion Surajaya menjadi ajang unjuk kemampuan Botoum Roger. Sebab, striker asing asal Kamerun ini hanya bersedia sekali memperkuat Persela dalam laga uji coba. Setelah itu, dia menyerahkan keputusan apakah direkrut atau tidak kepada manajemen tim Persela.

    Mantan striker Persija Jakarta ini memosisikan dirinya sebagai pemain profesional. Apalagi, tahun sebelumnya dia pernah memperkuat dua klub di divisi utama. ''Menurut penuturan agennya kepada kami, saat dia bermain di Hongkong sebelum ini, dia juga produktif mencetak gol,'' kata Bendahara Persela Yuhronur.

    Keputusan Botoum direkrut atau tidak, lanjut dia, akan dirundingkan antara manajemen tim dengan pelatih. ''Bisa jadi diputuskan saat usai uji coba kalau memang dia sangat istimewa,'' imbuhnya.

    Botoum saat ini harus bersaing dengan Pater Ogum Igbagri, striker asal Nigeria untuk menjadi anggota skuad Persela. Untuk Peter, menurut Yuhronur, tidak ada perjanjian sampai kapan dia harus berlatih bersama Marcio dkk. Namun, manajemen tim Persela berusaha tidak terlalu lama menggantung nasibnya. ''Kita lihat saja,'' pinta Yuhronur.

    Sementara itu, Ketua Harian Persela Fadeli berharap para pemain kompak dan semangat dalam laga uji coba melawan Persiwa. Menurut dia, memenangkan pertandingan bukanlah tujuan utama dari laga uji coba ini. ''Hanya dengan bermain kompak dan semangat tim ini akan memulai kebangkitannya,'' katanya.

    Dia menjelaskan, penampilan kesebelasan asuhan M. Basri ini selama ini belum terlihat kompak. ''Mekipun itu dimaklumi karena masih dalam tahap penbentukan tim yang sesungguhnya. Tapi hal itu bisa dimulai dari sekarang,'' tuturnya.

    Usai gagal di Liga Jatim 2008, Persela tak menunjukkan perkembangan berarti saat menggelar uji coba melawan PKT Bontang, Persisam Samarinda, dan Gresik United. ''Mudah-mudahan kondisi demikian itu sudah berlalu. Kami semua yakin bahwa sebenarnya kami bisa. Tampil penuh semangat dan terjalin kekompakan demi menyongsong kompetisi superliga yang tidak lama lagi sudah harus dilakoni. Kita bisa,'' ujar Fadeli. (JP/idi)

    [+/-] Selengkapnya...



    news banner


    Babat News

  • Didirikan pada tahun 2008


  • Visi Misi Kami :
  • Situs ini bertujuan untuk ajang silaturahmi di dunia maya

  • Situs ini dimaksudkan juga sebagai sarana info kepada warga
  • Khususnya Babat,Lamongan,Tuban dan se-karisedenan Bojonegoro

  • Situs ini bertujuan memberikan info yang realistis.

  • Situs ini berdiri diatas semua golongan
  • Situs ini tidak bermuatan Politis, Sara bahkan Kriminal.


  • Sumber Berita
    Adapun artikel/berita yang kami muat,diantaranya :
  • dari kiriman kontributor freelance kami

  • dan beberapa hasil dari berbagai sumber media yang kami review



  • Redaksi Babat News

    Pimpinan Redaksi :
  • Inur Rofiq


  • Kontributor :
  • Ain Gondrong

  • Dhaus


  • Tekhnisi Informatika :
  • Rosydi


  • Web Designer :
  • Iwan Efka


  • Marketing :
  • Fariez


  • *Jika dalam penyampaian berita ada kesalahan, kami segenap redaksi memohon maaf sebesar-besarnya

    [+/-] Selengkapnya...

    Pemasangan Iklan

    Kami mohon ma'af

    Untuk Pemasangan iklan untuk sementara tidak bisa kami layani


    marketing Babat News

    [+/-] Selengkapnya...