berita




Industri Olahan Kayu

Hasil hutan berupa kayu jati dan kayu rimba serta limbah kayu gergajian, akar (tunggak bahasa jawa) merupakan komoditas yang dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai tinggi baik nilai manfaat maupun nilai seni. Komoditas ini telah dikembangkan oleh masyarakat Bojonegoro sebagai usaha industri rumah tangga dengan produk berupa meubel dan barang sovenir. Sentra industri kayu meubel yang telah berkembang antara lain Desa Batokan Kecamatan Kasiman dan sekitarnya merupakan sentra industri meubel dan ukir, desa geneng Kecamatan Margomulyo dan sekitarnya sebagai sentra industri meubel, soevenir dari limbah jati (akar/tunggak) dan desa Semlaran Malo sebagai sentra Industri pembuatan patung sapi dan jenis binatang lainnya.


Lahan Pertanian

Sektor pertanian merupakan penopang utama pertumbuhan daerah, hal ini dapat diamati dari sisi jumlah penduduk dengan jumlah 1.196.496 jiwa, sekitar 5% bergerak pada lapangan kerja dan usaha dibidang pertanian, dan dari sisi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 46,38% berdasarkan harga yang berlaku dan 44,44 % berdasarkan harga konstan, bila dibandingkan dengan sektor lain masih menduduki ranking teratas. Komoditas utama di bidang pertanian adalah untuk tanaman pangan meliputi tanaman padi dengan produksi rata-rata 600.000 ton GKP pertahun atau sekitar 300.000 ton beras pertahun, jagung dengan produksi rata-rata pertahun mencapai 90.000 ton pipilan kering, Kedelai dengan produksi pertahun mencapai 55.000 ton ketela basah, tanaman perkebunan meliputi komoditas Tembakau Virgina dengan produksi rata-rata pertahun 6.520 ton daun kering, tembakau jawa produksi 470 ton daun kering / pertahun, Tebu dengan produksi rata-rata pertahun 4.290 ton (Kristal Gula), dan untuk tanaman Hortikultural dengan produksi unggulan adalah buah blimbing dengan sentra di Kecamatan Padang, salak dengan sentra di desa wedi Kapas dan pisang raja dengan sentra di Kecamatan Ngasem dan Purwosari.


Tambang Minyak Bumi

Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam di Kabupaten Bojonegoro yang terdapat di wilayah kecamatan Ngasem (Desa Mojodelik, Brabohan, wonorejo) diperkirakan mencapai 126 juta barel. Eksplorasi yang telah dilakukan dengan 126 sumur yang meliputi 106 sumur produksi, 18 sumur injeksi air dan 2 sumur injeksi gas. Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam dikelola secara tradisional dan mekanis. Penambangan tradisional dikelola oleh masyarakat dengan peralatan sederharna untuk pengambilan minyak (sumur) dengan rata-rata kedalaman 500 meter dan denga sumur pompa tangan (penemuan baru) dengan kedalaman 28 meter, sedangkan sebagian lagi menggunakan tehnologi yang memanfaatkan mesin mobil sebagai penggerak. Jumlah penabang minyak tradisional sekitar 74 (sumur) unit yang berlokasi di wilayah kecamatan Kedawan meliputi desa wonocolo 44 sumur dengan kapasitas produksi 25.771 liter/hari, desa Hargomulyo 18 sumur dengan kapasitas produksi 12.771 liter/hari dan desa Beji 12 sumur dengan kapasitas produksi 8.249 liter/hari.

Lokasi :
Kec. Kedewan
Jumlah sumur 416
Sifat tradisional
Pengelola KUD
Bogosasono
Pelaksana : Masyarakat

Lokasi Minyak dan Gas Bumi :
Kecamatan Ngasem Potensi Minyak +/- 600 Juta Barel
Produksi : +/- 160.000 barel/hari
Potensi gas bumi lebih besar sementara belum di kelola
Pengelola : Exxon Mobile

Lokasi :
Kec. Kapas Sumur Sukowati
Pengelola : Petrochina
Produksi : 7.100 barrel perhari